HUBUNGAN PEMUDA DAN SOSIALISASI
Pemuda adalah sekelompok orang yang memiliki umur yang masih muda. Di saat umur inilah orang dikatakan masih orang yang labil. Artinya masih tidak tahu apa yang harus dilakukan ataupun yang mereka inginkan masih banyak, tidak tertuju pada satu tujuan yang pasti.
Di negara kita Indonesia memiliki jumlah pemuda yang sangat banyak mulai dari sabang sampai merauke. Mulai dari umur 18 tahun sampai umur 22 tahun. Banyak sekali akhir-akhir ini masalah timbul disebabkan oleh sekelompok pemuda. Mulai dari tawuran, narkoba hingga pembunuhan. Seharusnya pada saat inilah umur mereka sudah mulai bisa berpikir unruk memikirkan masa depan dan negara. Di Indonesia banyak sekali kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh pemuda-pemuda bahkan oleh anak masih di bawah umur, mereka melakukan hal itu karena tidak tahu dampak apa yang ditimbulkan nantinya. Mereka hanya tahu bahwa melakukan hal itu bisa membuat hamil. Yang lebih parahnya lagi mereka sehabis memperkosa, korbannya dibunuh lalu dibuang ke tempat yang jauh dari permukiman penduduk. Hal yang seperti inilah yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Betapa rusaknya moral para pemuda saat ini. Mereka hanya ingin mendapat kenikmatan tetapi tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukan. Mereka tidak memikirkan bagaimana perasaan orang tua korban ketika melihat anaknya ditemukan sudah tidak bernyawa lagi.
Peran pemerintah disIni sangatlah besar. Pemerintah harus rutin melakukan sosialisai ke tempat umum maupun sekolah. Memberi pengarahan agar tidak melakukan hal-hal yang negatif yang dapat merugikan orang lain dan diri mereka sendiri. Membentul pola pikir yang seharusnya dimilki oleh seorang pemuda yang memiliki semangat belajar dan merih cita-cita yang sangat tinggi. Negara sangat membutuhkan pemuda yang bertanggung jawab dan memiliki pola pikir yang visioner.
Sosialisasi juga merupakan tanggung jawab dari setiap orang tua. Orang tua tidak boleh membiarkan anak-anaknya begitu saja. Dan memberi tanggung jawab sepenuhnya pada sekolah atau instansi terkait. Orang tua juga harus sekali-sekali melihat perkembangan anak-anaknya. Jangan ketika anak-anaknya melakukan hal yang negatif kemudian orang tua menyalahkan sekolah atau instansi terkait. Karena pengaruh sekolah memberi pendidikan tidak terlalu berpengaruh pada perilaku pemuda itu sendiri, guru hanya memberikan materi pembelajaran dan dasar-dasar perilaku sebagaimana mestinya para pemuda. Selanjutnya adalah tanggung jawab dari orang tua mereka masing-masing. Sapa tahu di sekolah perilaku mereka sangat baik, tapi begitu diluar mereka beringas.
Jadi menurut saya, hubungan antara pemuda dan sosialisasi sangat erat. Karena sosialisasi adalah ajang agar mereka tahu apa dan bagaimana yang harus mereka lakukan pada saat di dunia kerja nantinya.
0 comments:
Post a Comment